Tuesday, January 29, 2008

omong-omong soal impian (hampir) jadi kenyataan

Dari jaman saya masih kecil, mimpi saya adalah mendapatkan pasangan hidup yang pandai bermain musik. Tak ada seorang pun yang saya ceritakan tentang keinginan ini. Bukan saya kepingin jadi istrinya artis, ataupun numpang beken : (namanya juga khayalan)impian tentang seorang lelaki pemusik itu benar-benar khayalan yang tak akan membosankan.

Adalah dulu, punya teman dekat yang suka genjrang-genjreng tapi kelakuannya norak berat : di hadapan khalayak ramai, memainkan lagu Aubrey tapi syairnya diganti nama saya. Huuuu...bukannya saya jadi jatuh cinta, malah jadi mau kabur melarikan diri.

Ada lagi teman lain, yang nota bene pacarnya pemilik kos-kosan saya, bikin kasus genjrang-genjreng salah tempat. Suatu malam, entah mereka lagi berantem atau hampir putus, kawan ini turun dari lantai atas (ruang tamu kos-kosan) pindah duduk di teras kamar kos saya. Tak ada angin, tak ada hujan, tak minta ijin, tak permisi, genjrang-genjreng lagu sunda di teritori saya pula. Semua mata penuh pertanyaan tertuju kepada saya : kenapa pacar si mbak anu nangkring di depan kamar sampeyan? Lah....saya juga serba salah. Mau ngusir, ntar dikira sok kece, mau ngebiarin juga senewen takut digampar si mbak anu. Parahnya hampir setiap malam sejak saat itu, sayalah yang disambangi si mas ganteng, kumbang kampus fakultas. Gara-gara itu, numpang kesohor di 3 fakultas lah saya ini: fakultas si mas ganteng, fakultas si mbak pemilik kos, dan...tentu fakultas saya. Fitnah ternyata tidak selalu kejam, tapi bisa bikin populer. Hehe.

Kembali ke soal impian, hampir setahun ini Wisnu kursus musik untuk Balita dekat rumah. Belakangan, Aji tergerak juga ikutan les gitar. Nah, tempat kursus musik ini mengadakan semacam konser menyambut hari ultahnya dan semua peserta kursus diberi kesempatan untuk tampil. ya, semua. Yang balita dan dewasa : termasuk Wisnu dan Aji.


Ternyata saya dapat juga pasangan hidup yang bermain musik. Dilalah. Senang juga rasanya mengelu-elukan beliau dari bawah panggung. Silakan lihat gayanya...halahh...kayak yang main lagu jazz or sophisticated classic (padahal gak tau kan lagu sebenarnya apa?). Bangga juga kan seorang pembelajar dewasa mau unjuk gigi dengan keterampilan yang masih dasar.

Sedangkan Wisnu, walaupun diberi kesempatan manggung tidak terlalu mendewakan konser tsb. Manggung untuk dua lagu masih ok, tapi sesudahnya dia turun dari panggung. Dia malah lebih senang menonton teman-temannya beraksi di panggung daripada jadi artisnya yang di tepuki para penonton. Lain bintang, lain gaya. Babe gak melulu sama dengan anaknya euy.

Wednesday, January 23, 2008

Time out !!!

Saya baru saja liburan seminggu jadi ibu dan istri. Ada tugas ke luar kota yang tidak memungkinkan saya membawa serta anak-anak, juga tidak mungkin bolak-balik telepon dalam sehari karena Hp saya harus dimatikan dari jam 8 pagi sampai jam 6 sore karena alasan bisa mengganggu pengambilan gambar.

Kelihatannya bagi orang lain tugas saya ini lebih banyak membawa kesenangan :
1. Tujuan : Denpasar
2. Masa dinas : 7 hari
3. Tempat menginap : xxx Beach Hotel

berangkat ke airport pagi buta, begitu pesawat mendarat berpacu dengan waktu menuju ke lokasi pengambilan gambar. Pekerjaan kali ini tidak mudah : bekerjasama dengan pihak lain (garis bawahi perusahaan televisi dan rumah produksi) untuk menyuguhkan acara lomba namun dibumbui proses eliminasi 5 tahap; dengan harapan kami bisa menelurkan idola kawula muda yang berkompetensi bahasa dan pengetahuan umum.

Ide besar, rencana besar, honor lumayan. Paling tidak itu kata mereka --yang tidak ikut ditugaskan bersama saya.

Komentar orang di rumah ?
1. Ibu perginya kelamaan
2. Kasihan anak-anak ditinggalin
3. Setiap pagi, begitu bangun tidur Akira melongok ke kamar "Ibunya mana?"

If any Comment won't hurt me, yang terjadi selama saya pergi :
1. 2 pembantu saya pulang kampung dan (ternyata) tidak kembali
2. Wisnu asmanya kambuh
3. Wisnu mogok sekolah selama seminggu
4. Pintu yang engselnya rusak, tidak juga diperbaiki
5. Stok ikan dan ayam di freezer habis, tidak ada yang berbelanja
6. Semua aturan disiplin bagi anak-anak saya berubah: pecah argumen antara si kakek, nenek, dan ayahnya anak-anak

The top of the world is ...sewaktu saya baru pulang dari Bandara, makan pun tak sempat harus terbirit-birit menjemput Akira kursus musik, berbelanja pampers dan susu, memandikan anak-anak, menidurkannya. Mau ngisi perut pun musti curi-curi waktu. Apalagi ngelurusin kaki : OMG, don't moms deserve a break ???

Friday, January 18, 2008

I wish

After new resolutions for 2008, I realized those resolutions are made for only at the end of the year. While it might be too soon for listing down revised resolutions, things seem to start firing back at me at the very beginning of January.

I just wish :
1. I did not have to rely on the helpers to take care of the kids
2. I could be with my mom on her 69th birthday
3. there was a darn decent qualified kindergarten with reasonable tuition in my neighborhood
4. I did not have guilty feeling for leaving the kids (again) for several days
5. I had a better way to explain what really happened and what I had been thinking to my in laws, not to prove that i am better than what they thought
6. I had more time for my self
7. I could concentrate better in every single effort to save my prayers
8. there was less worries and concerns concerning my work, regardless unworthy rewards
9. I could say more "no"s and try less to pretend what I am not
10. There was a better and cheaper internet connection in the office
11. I could write more and more....

Looks like there is a longer list I did not have the guts to upload here