Monday, October 13, 2008

Our superheroes

Having three boys in the family should be fun for a mom like me, as they continously live my imagination. As they adore their own superheroes; Wisnu is fond of Ultraman and Power Ranger, Akira sees himself as Naruto while Andhika is quite certain that he is as strong as Batman.

It only took you Rp 40,000 for each piece of superhero costume in any Trade Center. When the season of "shower-reluctance" comes --when they refuse to take a shower for whatever reason--, the best prescription from me is.... asking them whether they would like to wear the superheroes wear on one condition that they will take a shower. It works manytimes.


Also, when they have a quarrel over toys, the fairest thing in the world to do for a mom is shouting "guys, superheroes don't fight over toys. Gambreeeng yukkkkk! Then tehy go "om pimpa alaihom gambreng, pok inem pake baju keren, maen kaleng pak dumbreng dumbreng"


Boys will be boys.....
Posted by Picasa

Thursday, October 02, 2008

Lebaran, lebaran

Akhirnya Lebaran datang juga. Hikmahnya ternyata banyak sekali untuk saya kali ini.

Pertama, saya bertemu saudara sekandung dan menginventarisasi keponakan. Aneh tapi nyata, tinggal di Jakarta dan berkendaraan ternyata tak menjamin bisa bertemu saudara kandung kerap kali. Kesempatan terbesar adalah pada saat Lebaran begini, bertemu di rumah orang tua. Dan aneh tapi nyata keponakan saya itu ternyata sudah besar-besar. Hehe. Jadi baru kerasa saya bertambah tua.

Kedua, update gossip.
Huaha. Yang lebih seru adalah ajang gosip antar kawan dan saudara.
" Eh, itu anaknya siapa? kok tiba2 dia dah punya anak? bukannya blon married? Apa adopsi?"
" Itu istrinya? kok beda ama yang kita lihat waktu lebaran kemaren? "
" lho itu anak-anaknya kok datang sendiri. Bapak ibunya kemana?"
Jangan-jangan acara maaf-maafan jadinya kudu diulang setelah perhelatan gosip.

Ketiga, mengasah kesabaran.
Saya tidak usah bercerita bagimana rasanya diteriaki tiga orang balita pada saat yang bersamaan. Yang besar minta diperhatikan ceritanya, yang kedua bertengkair dengan yang ketiga. Yuhuuuu. Emang sih, segi positifnya adalah mereka cuma mau makan, diceboki, dimandikan dan diantar tidur oleh ibunya, no matter hari-hari diasuh pembokat. Kayaknya saya tidak selayaknya complain.