Sunday, March 01, 2009

Ternyata....

Tuhan menempeleng saya dengan keras beberapa kali sudah di awal tahun ini. Mungkin jidat saya sudah terlanjur bebal dengan kemplangan ringan . He he.

Kemplangan pertama, mengenai pekerjaan.
Saya bukan nabi, juga tidak membawa amanat apa-apa dari Tuhan. Punya misi juga tidak. Tapi jika dua bulan pertama di 2009 ini ada beberapa orang yang menunjuk saya sebagai biang keladi suatu kegagalan proyek, atau tidak terselesaikannya pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya (catatan : Bukan tanggung jawab saya), itu bukan anugrah. Saya juga tak sudi berkampanye untuk membersihkan nama baik saya (wong saya sendiri ndak jelas, apakah nama saya baik atau buruk, atau bahkan saya punya nama atau ternama).Punya partai juga tidak. Terimakasih saja, Tuhan, saya numpang ngetop sesaat karena caci maki.

Kemplangan kedua, mengenai hubungan. Hubungan bilateral adanya: ibu-anak, anak-ibu, mertua-menantu, kakak-adik. Saya memang penakut. Takut kecewa jika harus mengharapkan. Takut sendiri kalau mau mendekatkan diri. Berusaha keras untuk tidak minta pertolongan apalagi menggantungkan diri. Ternyata, saya harus kejungkir dan terbalik. Gengsi harus saya kantongi. Mau apa,kemudian? ya....terimakasih saja Tuhan, saya masih KAU tempeleng.

Kemplangan ketiga, saya merasa hidup sudah terlalu enak. Punya segalanya sih tidak,tapi paling tidak bisa sedikit bernafas lega dan cengengesan lebih sering. Suami, ada. Dicintai, iya (walau gak dimuluk-muluki). Teman, hebat-hebat, tinggal sms-tinggal telpon-tinggal bilang-tinggal pesan. Kesehatan, tidak ada keluhan. Terus......tiba-tiba , JUEDER!!!! Saya terjerembab, nyusruk ke dalam ketidakpastian tentang keajegan ini. Wow, Tuhan memang punya skenario jitu untuk memutar isi kepala saya yang (mungkin) hampir congkak.

Ternyata, saya ini bukan siapa-siapa, tidak berkuasa apa-apa. Saya bisa saja kehilangan segalanya dalam hitungan detik. Dan, pada saat ini, dalam hitungan detik saya cuma bisa merasakan sensasi bahwa saya pernah diberi kesempatan untuk hidup. Lalu saya akan hilang, tak berarti apa-apa. Itu saja.

2 comments:

Daffodil said...

apa sih kita Ken? selain mencoba hidup dengan baik dan upahnya cukuplah dengan diingat dan/atau (sukur-sukur) memberi pengaruh kepada orang baik supaya bumi jadi lebih baik untuk ditinggali.... :-)

Mariskova said...

Ugh, dalem tuh si Daffdaff...

Kalo gw sih, selama masih sadar bahwa dikemplang Tuhan itu tanda sayang, then you're good...