Wednesday, July 12, 2006

Be thankful



Be thankful
that you don't already have everything you desire
if you did, what would there be to look forward to?



Be thankful
when you don't know something
for it gives you opportunity to learn

Be thankful
for the difficult times
during those times you grow

Be thankful
for your limitation
because they give you opportunities for improvement



Be thankful for each new challenge
because it will build your strength and character


Be thankful
for your mistakes
they will teach you valuable lessons

Be thankful
when you are tired and weary
because it means you've made a difference

It's easy to be thankful for the good things,
but a life of rich fulfillment comes to those
who are also thankful for the setbacks.

Gratitude can turn a negative into a positive
Find a way to be thankful for your troubles
and they can become your blessings


picture taken from: www.krystiimelaine.com and www.thadk.net

Saturday, July 08, 2006

Hansip kecil

Kalau akhir-akhir ini banyak orang pada melek malam demi nonton pertandingan bola, di rumah kami yang paling getol melek bukan Aji dan bukan karena bola. Aji kadang-kadang nonton bola, tapi seringnya sih ketiduran walau sudah pasang alarm. Malahan, sebelum alarm berbunyi, hansip rumah kami sudah duluan membangunkan.

Hansip? iya, hansip baru di rumah kami ini mulai bertugas sejak tanggal 14 Juni, sejak kedatangannya di rumah. Siapa? Andhika!

Bukannya mau membanding-bandingkan, tapi kalo mau ingat beberapa tahun ke belakang, Wisnu tidak pernah menangis tengah malam. Pun sebagai seorang bayi merah , Wisnu begitu sudah jam 6 sore...bablas tidur sampai subuh jam 4. mau pipis kek, pup tengah malam hampir tidak pernah. Jadi ibu tidak kena baby blues saking cooperative-nya Wisnu.

Kalau Akira gemana? Waktu 3 bulan pertama, kadang tengah malam Akira menangis minta susu. Tapi Akira mah asal disusui (dengan segala macam posisi) sampai dia basah berkeringat, tidurnya pasti pulas sampai pagi. Pup tengah malam? Jarang. Pipis kemana-mana? Kan ada pampers.... hehe jadi iklan yak!

Nah putra makhkota si bontot Andhika ini tabiatnya sedikit berbeda. Koreksi: jauh berbeda. Kalau udah urusan nangis, mukanya merah. Tangisnya melengkiiing (king-king-king pake echo) dan kadang pake acara tahan napas! Mana kalau pagi sampai siang, maunya tidur. Begitu jarum jam menunjukkan angka 9 malam, eng-ing-eng .......mata Andhika melek dan membesar, mulailah menangis, disusuin sebentar, menangis lagi karena gumuh walaupun sudah disendawakan. Tidak cukup dengan menangis, ada bonus tambahan: pup tengah malam pula, kadang sampai 2-3 kali. Menangis keras ala marathon ini baru bakalan berhenti sekitar jam 4 subuh, saat ibu dan aji sudah kehabisan akal (apalagi) tenaga untuk menidurkan Andhika kembali. Sudah diganti baju dan pampers, dibedong, diselimuti, dibuka bedongnya, dikecilkan temperatur AC, dimatikan AC-nya, ditimang-timang (malah tambah keras nangisnya), dipijat, diolesin minyak telon, dipasangi musik, dibacakan doa, masiiih aja nangis.

Walhasil, pada jam 5.30 subuh ,saat harusnya bangun, ibu baru bisa tidur. Untung udah ada para punggawa yang mengambil alih tugas memandikan dan menyuapi Akira dan Wisnu. Jadi paling tidak ibu bisa tidur sekitar 3 jam. Aji lah yang bakal terkantuk-kantuk di kantor. Sepulang kantor, baru deh aji balas dendam tidur sampai saat... ya itu Andhika mulai tugas malamnya sebagai hansip kecil.

Jadi perasaan ....punya anak ke-3 bukan berarti sudah mahir ngurus anak. Tetap aja kayak amatiran, wong tabiat dan kecenderungan tiap anak berbeda--walaupun ortunya sama. Weton nya beda sih ya!