Monday, July 31, 2006

Alexa's and her birthday present


Alexa's bithday was July 24. She asked for a bike as her birthday present, and she got one the night before her birthday. She was so proud of her first bike that she rode it inside the house and even took it to the bedroom.

In the following days, she tried to pedal the bike, but it turned out to be more difficult than she had thought. The bike just could not move. She blamed on the stones, the road, even mbak Nur--the nanny--- for not being able to make it move. To vent her anger, she kicked, hit, bite the bike and said "Sepeda nakal! Alexa mau naik sepeda Wisnu saja!". (the bike is naughty! I'll ride wisnu bike instead!")

The bike is actually very cute and perfect for a three-year-old birthday girl. Moreover, she had been dreaming of having a real bike and her mom had to keep her words to buy one for Alexa as a birthday present.However, the two additional rear tires hampered this novice biker to ride on the bike. She insisted on riding Wisnu's bike as she assumed that it's easier to manage. Wisnu was happy to get a bike but he did not mind lending it to Alexa as he had another tricycle to ride on.

After few days of frustation over the pinky bike, finally Alexa's mom decided to exhange it with the one similar to Wisnu's. After that, Alexa looked a bit happier, but whether she could pedal the new one now is another thing ;)).

We are going to report Alexa's progress on the cycling competence....sooon!!!

Wednesday, July 26, 2006

The choice to be sad

Wisnu has always cried over the separation with me. When he was younger,he would burst into tears watching me hopping into the taxi. When Aji was in Yokohama and I still had to go to work, it was even harder for Wisnu to be left with the baby sitter. Even during the time we were all in Yokohama as I kept him companied almost around the clock, Wisnu cried aloud if I had to leave him even for 5 minutes to put out the garbage.

As the matter of fact,this thing should be somekind of blessing --comparing to other kids who cling to their baby sitters rather than to the mother. Indeed. Some children even could not sleep nor eat without the presence of the nanny. Having a working mom like me who sometimes has to leave early in the morning and get home late does not make Wisnu happier being with the caretaker.

On the other hand, this kind of guilty feeling seems to haunt me everytime I walk to the door and wave goodbye. It's just not on to say " I'll see you soon, be a good boy while I am away". I really had to put my chin up and affirm myself "I'm gonna be allright, and I'll have time to be with him as soon as I get home". It is hard to think that you have to leave three souls in the hands of other people. It is even harder to pretend to be strong when your son weeps like Wisnu. Something that would cheer me up is thinking that weekend is just few days away and there would be lots of time to be with the kids.

Like Sandy in his song :

Bila dapat kuberikan apa yang kau mau
Apa yang kubisa dalam sekejap saja
Ku berikan ! ku berikan !

Tapi bukan hal yg baru kau inginkan aku
Sepanjang waktuku harus slalu denganmu
Maafkanlah ku tak bisa,ku tak bisa

Kutahu kau mengerti
Hatiku slalu ada kamu
Dari tujuh hari tlah kuberikan engkau dua hari
Sabtu minggu kau bersamaku
Sabtu minggu miliki aku
Karna sabtu minggu aku untukmu
Cintaku padamu lebih dari hari apapun

Pada saat aku pergi,mengejar mimpi
Jalani hari-hari dan buat lebih berarti
Tanpa kamu
Tanpa kamu

This is the path I chose, the consequences I have got to take, the pain I will bear. Eventhough it sounds too sentimental, but how I wish I had better options. For happiness you can not buy, but being able to pay for basic needs leads to serenity. Sometimes, higher buying power enables people to do more for others as they do not only think about making the ends meet. I do not want live for work but now I need to work to ensure others' living. I have to. (excuse me for being so pathetic for the time being).

Tuesday, July 25, 2006

Heboh Gempa

Hati siapa yang tidak miris melihat foto-foto pemberitaan tentang gempa di Yogyakarta dan daerah lainnya. Ternyata dampak pemberitaan ini menimbulkan reaksi yang tidak lucu.

Contohnya, sesudah gempa terjadi di Jakarta pada hari Senin, 10 Juli penduduk Jakarta jadi was-was. Apalagi sempat diisukan akan ada gempa-gempa susulan dengan skala reichter 8. Seorang cenayang terkemuka di Indonesia malah menakut-nakuti bahwa Jakarta akan terkena gempa hebat yang disusul tsunami.

Nah. Pada hari Rabu, saya berada di wilayah segitiga emas untuk mengawasi ujian tertulis para pegawai suatu bank swasta. Sekitar pukul 6 sore , mereka sedang berkonsentrasi penuh mengerjakan bagian menyimak dan saya-sang guru-- sedang agak mengantuk lantaran meminum obat flu, jadi getaran gempa tidak langsung terasa. Sekitar beberapa detik benda-benda bergoyang di dalam ruangan, salah seorang diantara mereka berteriak " Eh, gempa!!" yang lainnya mendadak sontak langsung saling berpandangan dengan tegang. Sebelum saya sempat berpikir, tiba-tiba kelima orang tersebut berhamburan keluar ruangan. Kerongkongan saya tercekat, karena bingung mau berbuat apa. Maunya sih langsung ikutan kabur, tapi begitu sampai di muka pintu, saya teringat "Oh iya. soal ujiannya gemana?? Masak mereka tinggal begitu saja?". Dasar namanya guru, biarpun ada ancaman gempa kalo kudu meninggalkan bahan ujian mah judulnya gak ada cerita. lah, kalo teryata tidak ada gempa dan soal ujian menjadi bocor? Itu namanya lebih gawat dari gempa! Jadi..balik lagilah saya ke dalam ruangan, memunguti kertas soal dan lembar jawaban plus kaset sambil gemetar. Setelah itu secepat kilat menuju anak tangga dari lantai 7 ke lantai dasar.

Sesampainya di bawah, sebagian besar orang yang tadinya masih bekerja di dalam gedung berkerumun dan sibuk menelepon atau ber-sms ria untuk mengecek para kerabatnya. Walaupun ternyata tidak terjadi apa-apa, kelihatan wajah semua orang tetap tegang dan mereka bergegas pulang. Saya clingak-clinguk mencari para murid saya ditengah kerumunan tersebut dan melambaikan tangan diantara riuh rendah suara mereka. Tahukah apa komentar para murid tersebut " eh, ibu... sorry ya kami tinggal. abis...panik!" sambil cengar-cengir. Setelah itu mereka pun lebih memilih pulang dibandingkan meneruskan ujian. Namanya juga murid, biarpun udah dewasa dan nota bene employee, kalo urusan ujian tetep aja pengennya menghindar!

Itu baru kehebohan pertama. Kehebohan lainnya adalah pembantu rumah tangga kami ujug-ujug murung selama beberapa hari, menangis dan kerja ogah-ogahan setelah mendengar berita di TV yang menyebutkan kemungkinan Jakarta akan terkena gempa. Sang pembokat bilang dia mau pulang kampung karena tidak mau mati terkena gempa di Jakarta. Halahhhhh..kami serumah dibuat bete olehnya!

Lalu kehebohan terakhir terjadi di kantor saya hari ini. Sekitar jam 1 siang, satpam mengatakan bahwa semua karyawan harus turun ke bawah sebelum jam 2 karena ada keadaan darurat. Saya kira keadaan darurat yang dimaksudkan adalah ancaman bom, sehingga sebelum jam 2 saya sudah kabur ke lobby. Di dalam lift, barulah saya tahu bahwa kami digiring ke bawah karena katanya akan ada gempa. Sempat terpikir juga, kenapa bisa ditentukan jam 2 bahaya gempa ini akan terjadi. Memangnya ada cara menetukan waktu datangnya gempa? Canggih amat!

Dan setelah sekitar satu jam idle di lapangan parkir, beberapa kawan sudah kabur pulang kegerahan. Konyolnya lagi salah seorang ex direktur kami sempat meracuni kami untuk pulang saja. (dalam hati : pulang dan dipotong gaji? No way lahhh). Satu jam cengo, dan getaran sedikit acan tidak terjadi. Lega? iya. Bete? BANGETTT!!! Lebih-lebih setelah terungkap bahwa kabar gempa ini bersumber dari SMS misterius yang diterima salah seorang pegawai. Tanpa dicek keabsahannya, para satpam ini langsung bereaksi.

Ternyata bukan kami saja yang dikerjai oleh SMS iseng tersebut. Mereka yang bekerja di gedung pencakar langit di JL Thamrin juga ternyata sempat terpengaruh dan panik pulang. Huh...!!!Coba ya, itu orang yang bikin isu , tangkep aja!

Thursday, July 20, 2006

Lain bulu lain parang

Jam 3 subuh, Aji mencolek ibu yang teler karena flu
Aji : bu, Andika mau menyusu
Ibu :@-)
Aji langsung tidur lagi. Gubrakk!!!


Jam 4 subuh, Akira teriak-teriak.
Akira : dadi-dadi-dadi
Aji : (memicingkan mata) halo Akira udah bangun . (langsung tepar--muka
ditutupin bantal)
Ibu : @-)


Jam 6.30, Wisnu bangun
Wisnu : Ibu, susu
Ibu : sebentar ya , ibu panggilkan mbak Ipah.
Wisnu mau nyanyi gak, hari ini ibu ultah
Wisnu : (langsung menyanyi lagu Happy b'day)
Aji masuk kamar, masih gak ngeh, memakai baju dan ngeloyor keluar.
Ibu ::-w

Tak lama kemudian, aji masuk lagi.
Ibu : aji lupa ya....?X(
Aji : apa?:-/:-O hari ini tanggal 20 ya? Ultah ya? aku ingat, cuma gak ngeh bahwa hari ini tgl 20
Ibu :[-X masakkk..?
Aji : happy b'day, ibu :x. mau hadiah apa? eh menyusul aja ya hadiahnya ntar
kalo udah punya duit
Ibu : :-L


Gituuuuuu deeehhhhh, kalo udah kawin bertahun. Urusan ultah istri bisa lupa!!! :(( Biarpun udah dikasih hint sama anaknya. Kalo duluuuuuu.......kayaknya dari sebulan sebelumnya udah syibukkk cari kado. Halahhhhhhh...

Makanya ada pribahasa tea, itu ada maksudnya

Lain bulu Lain parang
Lain dulu lain sekarang....




>

Saturday, July 15, 2006

Akira kena impetigo

Senin,sejak bangun tidur, di atas bibir Akira ada semacam titik merah kecil. Kami kira bintik itu cuma bekas gigitan nyamuk yang akan sembuh dalam sehari. Ternyata, pada hari-hari berikutnya bintik merah itu membesar dan terlihat ada semacam nanahnya. Karena Akira tidak mengeluh (baca: tidak menjadi rewel atau panas badannya), kami pun sangka mungkin bintik itu bekas luka gigitan nyamuk yang menjadi lecet.

Pada hari Kamis, ternyata luka memerah itu menyebar ke area di bawah hidung. Muncul pula bintik kecil di atas cuping hidung sebelah kanan. Nah lho….beneran kudu dibawa ke dokter ajah kali ya... meskipun Akira kelihatannya tidak merasa terganggu sama sekali (dalam artian tidak jadi cengeng, makan-minum seperti biasanya). Namanya juga Akira.... dulu waktu terkena cacar air saja dia santai-santai, terus panas 39,5 derajat celcius pun masih bernyanyi-nyanyi sambil tepuk tangan. Tapi bukan karena Akira tidak mengeluh, kita membiarkan penyakitnya, bukan?

Dengan ditemani Wisnu dan Ipah, pengasuh Wisnu plus Anis, baby sitter Akira, ibu membawa Akira ke dokter Handi yang praktek di RSB Duren Tiga. Kami datang jam 5-an, dapat no 19 dan baru mendapat giliran ketemu dokter jam 7.30. Akira pun sampai tertidur meskipun dia pup dan belum dibersihkan (saking kelamaan menunggu). Justru untungnya Akira tertidur, sehingga dokter bisa leluasa memeriksa. Bayangkan saja Akira dengan tenaganya yang luar biasa, bergerak ke sana kemari, tidak bakal membiarkan orang memegangi mukanya apalagi mencuil-cuil bagian yang memerah itu.

Singkat kata, dokter memeriksa dan keluarlah dakwaannya : Akira terkena impetigo.

Seberapa seriuskah penyakit ini?Sedikit perkenalan dengan Impetigo…..

Adalah: sejenis penyakit infeksi kulit (menular) yang disebabkan oleh bakteri dan biasanya menyerang anak-anak.

Gejala: mulanya bintik merah, berisi cairan atau nanah dan kemudian mengerak . Bentuknya bulat.Biasanya menyerang daerah muka (terutama di sekitar mulut dan hidung), tapi bisa juga menyerang tangan atau kaki .

Penyebab:
Bakteri streptococcus dan/atau staphylococcus aureus atau Beta hemolytic yang hidup di berbagai tempat : kamar mandi yang kotor, bah tub/bak mandi yang jarak dibersihkan, makanan basi, handuk/ baju/ pisau cukur yang digunakan penderita impetigo, bahkan di tubuh kita.
Kulit manusia memang ditumbuhi banyak bakteri,. Saat ada pemukaan kulit yang terbuka (misalkan dikarenakan luka digigit serangga atau binatang) , maka luka tersebut menjadi pintu gerbang masuknya dan tumbuhnya para bakteri sehingga menyebabkan pembengkakan dan bahkan infeksi. Namun tanpa adanya luka sebelumnya pun, dua jenis bakteri ini bisa masuk ke dalam kulit.

Komplikasi :
Kadang menjadi
ecthyma , seperti jerawat, bintil bernanah dengan permukaan mengerak yang lebih tebal dari impetigo. Biasanya menyebabkan rasa gatal, dan jika digaruk akan menyebar ke daerah permukaan kulit yang lainnya. Jika dibiarkan lukanya akan meninggalkan bekas.

Upaya pencegahan:
- Jagalah kebersihan diri dan lingkungan sekitar. (mandi teratur, cuci tangan setelah dari luar rumah, bersihkan rumah dengan cermat)
- Potonglah kuku.
- Jangan memakai handuk, baju atau pisau cukur orang lain (bahkan anggota keluarga sendiri)
- Jika ada luka/ kulit terbuka, cucilah dengan air dan sabun antiseptik.

Pengobatan :
- Luka dibasuh dengan air dan sabun antiseptik, angkat lapisan yang mengerak.
- Oleskan salep antibakteri (seperti Mupirocin, Fucidin) atau salep yang mengandung corticosteroids (seperti hydrocortisone)
- Minum obat antibiotik seperti erythromycin atau dicloxacillin

Menurut dokter sih...ini hal biasa yang terjadi pada anak-anak dan akan sembuh dalam waktu 2-3 hari. Yang penting, karena impetigo menular, jadi Andhika khususnya harus dijauhkan dari Akira untuk sementara waktu.


Referensi
http://www.skinsite.com/info_impetigo.htm
http://www.nlm.nih.gov/medlineplus/ency/article/000860.htm
http://www.dermisil.com/dermisil_i.htm
http://upmc.com


Ucapan tararengkyu

Terimakasih kepada tante devina ^:)^atas pencerahannya sehingga blog keluarga kami ini sekarang bisa lebih variatif.... demi penambahan pembaca, kami resmikan penggunaan emoticon di sini:-j.

Kuis: apa yang salah dengan lagu berikut

Sayangnya untuk meng-upload video rekaman suara Wisnu menyanyi bakalan bikin blog ini super berat untuk dibuka, which means orang bakalan bergegas meninggalkan situs ini..jadi ya kami jadikan kuis sajah ya..Barangkali anda jeli membaca apa yang salah dengan lagu yang dinyanyikan Wisnu dan bahkan tau judul lagunya mungkin???






balonku ada lima , DOR,
rupa-rupa warnanya
hijo-kuning-kelabu, merah kuda dan biru
meletus balon hijo
kupegang rat-erat

hepi bedei tu yu
hepi bedei tu yu
hepi bedei dir gak tau
hepi bedei tu yu

tuing kel tuing kel litel tar
aw a wonder wat yu a
ap ebof e e e hai
laik e daymen in de kai
tuing kel tuing kel litel tar
aw a wonder wat yu a

naik kereta api tut-tut-tut,
siapa hendak turun
ke bandung, sua baya,
ayo kawanku lekas naik
keretaku tak berenti lama

cicak cicak dididin
diam diam meayap
datang seekor nyamuk, hak
lalu ditangkap

panda, koala
usagi, panda , koala
panda usagi koala
panda usagi koala

o susi susi susi
gohang no pata pata
o susi susi susi
wasabi no cung cung
o susi susi susi...

hed, totey ni en to
ni en to
hed totey ni en to
ni en to
en ais en ir en nus

satu satu aku sayang ibu
dua dua sayang aji
tiga tiga adik kakak
satu dua tiga semuanya



Wednesday, July 12, 2006

Be thankful



Be thankful
that you don't already have everything you desire
if you did, what would there be to look forward to?



Be thankful
when you don't know something
for it gives you opportunity to learn

Be thankful
for the difficult times
during those times you grow

Be thankful
for your limitation
because they give you opportunities for improvement



Be thankful for each new challenge
because it will build your strength and character


Be thankful
for your mistakes
they will teach you valuable lessons

Be thankful
when you are tired and weary
because it means you've made a difference

It's easy to be thankful for the good things,
but a life of rich fulfillment comes to those
who are also thankful for the setbacks.

Gratitude can turn a negative into a positive
Find a way to be thankful for your troubles
and they can become your blessings


picture taken from: www.krystiimelaine.com and www.thadk.net

Saturday, July 08, 2006

Hansip kecil

Kalau akhir-akhir ini banyak orang pada melek malam demi nonton pertandingan bola, di rumah kami yang paling getol melek bukan Aji dan bukan karena bola. Aji kadang-kadang nonton bola, tapi seringnya sih ketiduran walau sudah pasang alarm. Malahan, sebelum alarm berbunyi, hansip rumah kami sudah duluan membangunkan.

Hansip? iya, hansip baru di rumah kami ini mulai bertugas sejak tanggal 14 Juni, sejak kedatangannya di rumah. Siapa? Andhika!

Bukannya mau membanding-bandingkan, tapi kalo mau ingat beberapa tahun ke belakang, Wisnu tidak pernah menangis tengah malam. Pun sebagai seorang bayi merah , Wisnu begitu sudah jam 6 sore...bablas tidur sampai subuh jam 4. mau pipis kek, pup tengah malam hampir tidak pernah. Jadi ibu tidak kena baby blues saking cooperative-nya Wisnu.

Kalau Akira gemana? Waktu 3 bulan pertama, kadang tengah malam Akira menangis minta susu. Tapi Akira mah asal disusui (dengan segala macam posisi) sampai dia basah berkeringat, tidurnya pasti pulas sampai pagi. Pup tengah malam? Jarang. Pipis kemana-mana? Kan ada pampers.... hehe jadi iklan yak!

Nah putra makhkota si bontot Andhika ini tabiatnya sedikit berbeda. Koreksi: jauh berbeda. Kalau udah urusan nangis, mukanya merah. Tangisnya melengkiiing (king-king-king pake echo) dan kadang pake acara tahan napas! Mana kalau pagi sampai siang, maunya tidur. Begitu jarum jam menunjukkan angka 9 malam, eng-ing-eng .......mata Andhika melek dan membesar, mulailah menangis, disusuin sebentar, menangis lagi karena gumuh walaupun sudah disendawakan. Tidak cukup dengan menangis, ada bonus tambahan: pup tengah malam pula, kadang sampai 2-3 kali. Menangis keras ala marathon ini baru bakalan berhenti sekitar jam 4 subuh, saat ibu dan aji sudah kehabisan akal (apalagi) tenaga untuk menidurkan Andhika kembali. Sudah diganti baju dan pampers, dibedong, diselimuti, dibuka bedongnya, dikecilkan temperatur AC, dimatikan AC-nya, ditimang-timang (malah tambah keras nangisnya), dipijat, diolesin minyak telon, dipasangi musik, dibacakan doa, masiiih aja nangis.

Walhasil, pada jam 5.30 subuh ,saat harusnya bangun, ibu baru bisa tidur. Untung udah ada para punggawa yang mengambil alih tugas memandikan dan menyuapi Akira dan Wisnu. Jadi paling tidak ibu bisa tidur sekitar 3 jam. Aji lah yang bakal terkantuk-kantuk di kantor. Sepulang kantor, baru deh aji balas dendam tidur sampai saat... ya itu Andhika mulai tugas malamnya sebagai hansip kecil.

Jadi perasaan ....punya anak ke-3 bukan berarti sudah mahir ngurus anak. Tetap aja kayak amatiran, wong tabiat dan kecenderungan tiap anak berbeda--walaupun ortunya sama. Weton nya beda sih ya!

Thursday, July 06, 2006

Poem of Life


Life is but a stopping place,
A pause in what's to be,
A resting place along the road,
to sweet eternity.



We all have different journeys,
Different paths along the way,
We all were meant to learn some things,
but never meant to stay...
Our destination is a place,
Far greater than we know.

For some the journey's quicker,
For some the journey's slow.
And when the journey finally ends,
We'll claim a great reward,
And find an everlasting peace...


(picture: www.alertnet.org)

Monday, July 03, 2006

Bercakap-cakap dengan Wisnu

Setting 1 : Wisnu sebelum tidur

Wisnu : ibu, gak mau matiin lampunya
Ibu : sebentar saja, nanti kalo Akira sudah tidur, ibu nyalakan lagi. Akira tidak bisa tidur
kalau lampunya menyala.
Wisnu : mau nyalakin lampunya
Ibu : kenapa memangnya Wisnu ingin lampunya menyala?
Wisnu : gak bisa liat matanya ibu sama adik akira
Ibu : ya tidak apa-apa
Wisnu : ibu, nyalain lampunya (mulai menangis)
Ibu : memang kalo lampunya mati kenapa?
Wisnu : ada boneka. Nyalain lampunya (menangis keras)
Ibu : (jadi merinding dan terpaksa menyalakan lampu)


Setting 2 : Wisnu makan Oreo

Wisnu : ibu mau?
Ibu : iya, mau
Wisnu : (membuka kotak tempat oreo, mengambil satu oreo dan membukanya sehingga menjadi dua keping—satu keping dengan gula dan satu lagi tanpa gula kemudian menjilati keping oreo yang bergula) Ini buat ibu –seraya memberikan keping tak bergula kepada ibu.
Ibu : kok ibu dikasih yang bekas?


Setting 3: Wisnu makan coklat M'n M

Wisnu : aji mau?
Aji : mau
(Wisnu memberikan sebutir)snu : ibu mau?
Ibu : ya mau
Wisnu memberikan sebutir untuk ibu. Setelah coklat semua dimakan oleh Wisnu, ia menghampiri ibu dan Aji lalu mengambil kembali coklat, seraya berkata:
Wisnu : ibu gak usah ya. Wisnu aja.
Ibu : lahhh???


Seting 3 : wisnu dan Alexa melihat buku cerita

Alexa : Wisnu, lihat ada gambar rabbit
Wisnu : bukan rabbit, usagi
Alexa : rabbit
Wisnu : usagi
Alexa : rabbit
Wisnu : usagi
Alexa memukul pahanya sendiri menggertak wisnu .
Wisnu mengambil ancang-ancang untuk memukul Alexa.
Tiba-tiba keduanya menangis secara bersamaan.


Setting 4 : ibu pamit untuk berangkat mengajar

Ibu : dag Wisnu, ibu pergi mengajar ya
Wisnu : nanti Wisnu jemput ya sama aji
Ibu : gak usah, ibu pulang sendiri saja, macet.
Wisnu : Wisnu jemput dong.



Setting 5 : di mini market Alfa

Ibu : Wisnu, ingat ya tadi janjinya hanya membeli SATU jenis makanan, bukan permen.
Wisnu : iya (berlari ke rak coklat)
Ibu : satu saja
Wisnu : (mengambil satu) ini aja ibu
Ibu : ya boleh, ini saja ya
Wisnu (mengambil satu lagi coklat yang berbeda) : ini satuuuu aja ibu
Ibu : kan sudah satu yang ini
Wisnu : buat Alexa
Ibu : benar ya, untuk Alexa satu, bukan untuk kamu dua-duanya
Wisnu : iya benar.

Sesampai di rumah, begitu melihat Alexa , Wisnu berteriak
Wisnu : alexa, ini coklat buat Alexa
Alexa : mau dibuka
Wisnu : Wisnu mau ya, Alexa
Alexa : gak boleh, pergi!
(Wisnu merebut coklat yang sudah diberikan. Alexa menangis dan memukul Wisnu. Wisnu menangis lebih keras dari Alexa)


Setting 6 : Aji menelepon Kakiang

Aji : Wisnu mau bicara dengan Kakiang?
WIsnu : iya, mau
(aji agak berbangga Wisnu mau berbicara dengan kakeknya)
Wisnu : halo, kakiang, penis
Aji & ibu : ??????


Setting 7: Nini berbicara di telepon dengan Wisnu

Nini : wisnu sedang apa?
Wisnu : nonton Thomas
Nini : adik rai sedang apa?
Wisnu : sedang minum susu payudara ibu (ASI –maksudnya)


Setting 8 : Wisnu sedang pilek

Ibu : Wisnu, sini, ibu lap dulu pileknya
Wisnu : gak usah, pake baju aja
Ibu : eiit .jangan pake baju dong, pake tissue aja
Wisnu : tissue gak boleh, pake baju aja kata Mbak Nur
Mbak Nur ; eeeh….mana pernah mbak Nur bicara begitu?

Setting 9 : Wisnu dimandikan agak pagi--jam 7 pagi
Ibu : Wisnu, mandi yuk
Wisnu : mau apa kita/
Ibu : gak apa-apa, mandi saj apagi-pagi biar segar
Wisnu : oh...biar segar yah?

Setting 10 : Wisnu sedang mengikuti trial class di salah satu pre school, sewaktu mencuci tangan bersama salah seorang gurunya, Wisnu berbisik
Wisnu : kemaren Wisnu dicakar Alexa, Wisnu nangis, gituh
Guru : oya? kenapa?
Wisnu : Alexa nakal, pukul-pukul, Wisnu bilang jangan pukul-pukul yah, gitu. Terus Wisnu nangis, huuuuu..gituh