Sunday, September 17, 2006

Pelajaran tentang keihklasan

ilustrasi ini mungkin bisa sedikit meredam kegelisahan saya:

Di Palestina ada dua sumber air; danau Galilea dan laut Mati.
Danau Galilea jernih airnya, banyak ikan, tetumbuhan hidup di sekitarnya.
Laut Mati asin airnya, tidak ada kehidupan.
Keduanya dihubungkan oleh satu sungai yang sama.

Lalu apa yang membedakan?
Danau Galilea menerima air dari sungai, lalu menyalurkannya ke Laut Mati.
Sedang laut Mati, ia menerima air dari Danau Galilea dan tidak menyalurkan kemana-mana.

Maka memang, berbagi itu indah. Dan sehat pula.
Untuk yang menerima, juga untuk yang memberi.



Tapi kalo anda ingin jadi danau Galilea, jangan pernah menghitung jumlah air yang anda berikan kepada para ikan yang sangat bergantung kepada kesegaran air yang anda jaga.

Kalau kita menjadi ikan yang tinggal didalam danau Galilea, pun harus ikhlas menerima pemberian sang danau. Jika air yang kita teguk kadang mengandung kotoran, kita harus mau menerimanya : karena kita menggantungkan diri kepadanya. Atau malah dalam konteks tahu diri dan balas jasa, kalau perlu kita telanlah semua kotoran milik sang danau. Sehingga airnya tetap jernih dan bisa menghidupi yang lain. Kita sebagai ikan tidak usah ngongso-ngongso berteriak ke seluruh penjuru dunia "HOIIII..saya ini ikan, kalau bukan karena saya, mana mungkin danau Galilea airnya tetap jernih. HOOOOIII!!! Hebat kan saya ini???". Buat apa? Yang penting kita bisa hidup dari kejernihan airnya dan hidup damai di dalamnya.

Salam penuh damai.

1 comment:

Niken said...

Tambah lama postingannya tambah ga nyampe deh sama IQ aye... Aye sih seneng2 aja kl jd ikan danau Galilea hehe, gak perlulah nelen semua kotoran danau sbg balas jasa, tp ikhlas aja kl dipancing orang buat dimakan. Nyambung gak ya??