Thursday, February 22, 2007

Makassar-Jakarta-Bukittinggi-Jakarta

Lagi heboh-hebohnya banjir di Jakarta n orang pada takut terbang ke arah Makassar, aku dapet assignment ke situ. Padahal para kumendan (baca: bos) sebagian besar melarang kepergian ini, namun apa daya... acara yang digelar di Makasar ini juga kelihatannya sulit diabaikan karena menyangkut citra perusahaan. Lha wong 7 bule dari Jakarta bisa n sanggup berada di Makassar, moso aku ini yang bukan bule nyalinya ciut buat ke sono? Tambahan lagi tu para bule dateng ke Makasar naik pesawat dengan tarif murah dengan selamat, masak iya aku ini ciut???

Jadilah aku ke Makassar , tiga hari. Diantara dinas, nyempetin mampir ke pantai Losari di siang bolong, nyobain pisang epek berkuah gula dan durian di malam hari, icip-icip sea food meskipun orang Makasar sedang pantang ikan karena khawatir para ikan itu menelan awak pesawat Adam Air jatuh di perairan makassar . Aku mahhh..cuekkk...

Tugas selesai, kembali ke Jakarta. Seminggu wira-wiri di kantor, eeehh..aku dilempar lagi untuk pergi ke Bukit Tinggi. Rejeki? Tau deh ah... yang jelas assignment kali ini banyak pesan sponsornya sehingga bikin beban juga kalo gak tercapai target. Untungggg...bisa deh tuh ah target dicapai, sehingga klien senang hati dan berkenan mengantarku jalan-jalan menikmati keindahan bukit tinggi. Kadang-kadang ada enaknya jalan-jalan begini -- lupa kalo punya anak n suami di Jakarta.

Buat kebanyakan orang, tugas ke luar kota kayak gini kurang menyenangkan; yahhh karena gak disetujui suami, kepikiran anak-anak, dll. Aku kok ya mikir anak-anak tapi kok gak sebegitunya sih? Meski pas tak tinggal anak-anak n babenya kompakan kena flu n sempat ada yang sakit panas. Tokh memang lagi musim flu . Tokh sudah dibawa ke dokter dan dikasih obat. Tokh aku bakal pulang hari kamis malam. Kenapa juga yang senewen orang lain?


Dalam perjalanan pulang ke Padang, mampir di istana Pagaruyung di Batu Sangkar. Yang menakjubkan adalah pemandangan sepanjang jalan; sawah hijau dengan latar belakang bukit barisan. Wuihhh...rasanya bangga banget jadi orang Indonesia yang tanah airnya seindah ini.

Begitu mendarat di Lanuda Soekarno Hatta, tak sabar rasanya menyalakan HP untuk ngecek apakah anak-anak ikut jemput ke bandara. Ternyata hanya Wisnu si sulung yang ikut jemput, itupun sudah terkulai tertidur di kursi depan. Beberapa hari gak ketemu anak-anak, ngeliatin mereka pada tidur rasanya mereka cowok-cowok terkece yang pernah aku lihat seumur hidup (ngalahin babenya deh!).Yang lebih menyenangkan, begitu pagi tiba dan mereka bangun dengan senyum-senyum menyadari ibunya sudah ada di rumah. Tahu kan rasanya?

1 comment:

Niken said...

Dines terus ya ibu Kenny, sambil nyelem minum air. Iya, Indo jg ga kalah cantik ma LN ya, aku aja yg blm pernah kemana2, ikut dong..Tau deh rasanya disenyumin ma anak2 di pagi hari masih bau ileer...