Thursday, September 29, 2005

Mensyukuri Nikmat

Namanya hidup, selalu penuh penyesuaian. Namun seringkali dalam proses penyesuaian, ada hal-hal yang patut disyukuri.

Kami baru pindah ke apato baru. Segi baik apato ini: luasnya 53 m2, ada ruang keluarga, kitchen yang bersatu dengan ruang makan, kamar tidur bertatami (semacam tikar dari jerami), ada kamar mandi ala jepang (ofuro) jadi kalo mandi sambil duduk di dingklik plastik untuk bersabun sebelum menceburkan diri di ofuro (bath tub jepang) yang kecil ukurannya, wc terpisah dan kering, ada lemari khusus sepatu di mulut rumah, ada ruang belajar untuk aji yang bisa ditutup pintunya supaya aji bisa konsentrasi mengerjakan thesis yang tinggal beberapa bulan lagi harus kelar. Apato ini sudah diperlengkapi heater di ruang keluarga yang bisa menghangatkan ruang makan. Ada kitchen set dan bak cuci piringnya. Wall papernya cantik sekali dan lantainya dari semacam karet sehingga mudah dibersihkan dan cenderung menghangatkan.

Kemarin kami jalan-jalan disekitar apato ini. Memang jauh dari pasar, tapi ada circle K, Sunkus, supa kecil, tukang ayam, bakery. Sementara bisa survive dengan beberapa toko tsb. Kebetulan prinsip memasak ibu adalah 'seadanya' dan menghalalkan improvisasi. Jangan ditanya menunya apa karena tidak ada judulnya, tapi dijamin tidak bikin sakit perut atau keracunan setelah makan! Tapi kalo ternyata jadi masakan yang enak, disuruh bikin lagi pasti rasanya beda! ya abis gak dicatat proses masaknya!

Lucunya, ternyata kita dapet akses internet wireless dari kampus. Gratis! Mungkin karena letak apato yang di lantai 3 dan masih dalam radius jangkauan kampus hal itu bisa terjadi.

Sejauh ini, begitulah laporan kami.

2 comments:

Anonymous said...

asyiik...internetan jalan terus, bisa chatting lagi dong...

Mariskova said...

Maap juga atas segala salah. Gak pernah pengen sengaja sih. Tapi yang namanya salah, sengaja ato gak sengaja, tetep aja salah :)
Jd, sekali lagi, maap dari lubuk hati yang paling dalam...
ps: pindahannya udah khatam blom?