Sunday, October 09, 2005

MPE field Trip II



Kalau hari pertama field trip aji dan kawan-kawan mengunjungi Hiroshima Castle dan Peace Museum, hari keduanya ada semacam ‘kuliah’ di City Hall of Hiroshima. Namanya juga field trip, jadi ada begini-beginianlah. Apa saja yang didapat dari kuliah kecil ini?

Alkisah pada tahun 1589 Terumoto Mori, cucunya Motonari Mori (bangsawan kesohor di daerah Chugoku) mulai membangun menara baru di delta sungai Ota-gawa. Beliaulah yang menamakan daerah ini Hiroshima yang berarti pulau yang luas. Dua tahun kemudian, setelah istana ini selesai dibangun, Terumoto Nori menempatinya. Namun pada masa Tokugawa, keluarga Mori dipaksa hengkang ke Suo dan Nagato, sementara itu istana Hiroshima diambil alih oleh Masanori Fukushima dan kemudian digantikan oleh Nagaakira Asano. Nah keturunan Asano ini bercokol sampai 12 generasi (sekitar 250 tahun) sampai akhir masa restorasi Meji pada tahun 1868.

Industri andalan Hiroshima adalah automotif yang kontribusinya 7.558 milyar yen atau sekitar 43.7 % dari total pendapatan kota Hiroshima. Selain automotif adalah produksi berbagai macam jenis mesin dari perlengkapan industri sampai mesin industri. Pendapatan dari mesin ini sekitar 301 milyar yen atau sekitar 17,4 % pendapatan Hiroshima. Sayangnya pendapatan dari pajak merosot terus dan lebih kecil dari tahun 2002. Sehingga pemda setempat membatasi pengeluaran untuk pembangunan kota. Tapi jangan salah, walau dibatasi, gedung-gedung yang sudah dibangun dirancang anti gempa dan diperlengkapi dengan peralatan canggih untuk penggunaan multimedia.
Sebetulnya, pemda Hiroshima sedang kesusahan duit karena keadaan ekonomi yang tidak baik selama beberapa tahun belakangan. Untuk mengatasi defisit anggaran, pemda Hiroshima melakukan strategi dengan mengurangi biaya-biaya yang nggak perlu dan menunda proyek-proyek yang belum prioritas seperti pembangunan jalan dan jembatan. selain itu pemda Hiroshima juga mengeluarkan 'government bond' (surat utang)untuk mengisi kas daerahnya. Jumlah pengangguran pun bertambah; nah, untuk yang ini, strateginya mereka mengundang banyak perusahaan untuk berinvestasi di sana supaya mau membuka lapangan kerja.

Hiroshima kini tengah membangun proyek di kaki bukit sebelah barat kota seluas 4.570 hektar yang diperuntukkan bagi 100 ribu orang dan diperlengkapi fasilitas untuk tempat tinggal, bekerja, belajar dan rekreasi. Proyek ini dinamakan "seifu shinto" yang berarti sei= barat fu=angin dan shinto= kota baru yang dinamis dan menarik .Pemda berharap pembangunan kota baru di sayap kanan Hiroshima ini akan dapat semenarik Osaka dan Tokyo.

Nah itu hasil 'kuliah" kecil di City Hall dan berhasil membuat ngantuk semua pesertanya. He..he.. abis gaya pemberi kuliahnya cuma membacakan teks dan tidak ada visual aidnya. Apalagi aji kan mudah mengantuk kalau cuma disuruh duduk (kecuali sedang nyetir dan nonton TV dan di depan komputer).

Dari City hall, nahh ini yang paling asyik. Naik feri ke Miyajima Island.

Ada apa sih di Miyajima? Ini dia yang pertama.
Ini rusa liar lho! Mereka berkeliaran bebas di sini, tapi jinak! Pemda setempat melarang para wisatawan untuk memberi makan rusa-rusa ini karena kalo sekali dikasih makan enak trus rusa-rusa ini nggak mau makan makanan alaminya lagi. ya rumput dan tetumbuhan lain yang tumbuh disitu. Ya, intinya supaya rusa-rusa ini mampu tetap bertahan hidup. Cuma, karena emang orang butuh duit jadi, adalah orang-orang lokal yang tetap menjual makanan kecil untuk diberikan ke rusa-rusa itu. Alasannya "hak asasi rusa!". Uniknya, para wisatawan ini ada aja yang beli walaupun udah ada larangan tertulis!

Miyajima Island yang masih termasuk daerah Hiroshima prefecture, terletak 500 m di seberang selat Onoseto dan merupakan pulau utama di sekitar teluk Hiroshima. Pulau ini bentuknya persegi panjang dengan lebar 9km dan lebar and 6km. Ada 3 gunung yang ada di sini Mt. Misen, Mt. Komagabayashi, dan Mt. Iwafune.



Nahh..konon sejak jaman baheula Miyajima dianggap sebagai salah satu dari tiga tempat tercantik di Jepang. Selain itu juga dianggap tempat suci , jadi hanya keluraga dari keturunan tertentu yang boleh berdoa di situ. Namun kemudian tempat ini terbuka untuk umum, saking terbukanya jadi aja api menyambar tahun 1207 dan 1223 serta typhoon pun datang mengunjungi tahun 1325 dan sempat merusak kuilnya.

Oya, Ada hutan belantara sekitar gunung Misen. Orang Jepang bilang Miyajima adalah miniatur negara Jepang karena jenis flora dan fauna asli Jepang masih bisa ditemukan di sini.

Kalo jalan-jalan ke tengah kotanya, ada toko cendera mata. Cendera mata apa sih yang biasa orang beli di sini? Centong nasi dari kayu! Ehh..bener ! Gak becanda! Tapi jangan salah, centong nasinya bukan sembarang centong nasi tapi dianggap perlambang keberuntungan.

Oh,ya. Di latar belakang foto pertama ada 'Tori' (simbol burung). Tori ini beserta kuilnya dicat merah karena warna merah menyimbolkan keberuntungan. Konon, hal ini merupakan pengaruh dari kebudayaan cina yang dibawa oleh para biksu-biksu dari wilayah cina pada jaman dahulu)

Nah, para field tripper yang tidak suka tripping ini menginap di hotel yang menyediakan yukata untuk baju tidurnya. Berhubung di negara masing2 tidak pernah tidur pake yukata, jadi saking gembiranya bisa tidur pake yukata mereka bertekad berfoto bersama sebelum tidur. Nih lihat aja. (Ki-ka berdiri: Ismoil (Uzbekistan), Elsa (indonesia), Pande dan Surya (nepal), Sandy(indonesia), Chiza(malawi). Jongkok ki-ka: meyla (zimbabwe), Suzie (philipine), Jack (mongolia), Fauziah (malaysia)).
Tapi mereka tidak tidur bersama kokkk.. aman!!!

Lihat nihh gaya ancurr para samurai internasional kita huahaha... (kebayang gak sih nantinya kalo mereka jadi pejabat Depkeu di negara masing2, pasti blogger ini bisa dituntut karena men-tidaksenonohkan mereka hi..hi..)

No comments: