Pada suatu hari, sewaktu ibu, Akira dan Wisnu ke rumah sakit untuk vaksinasi BCG Akira, di lobby kasir ada seorang wanita menyapa.
" Dari Indonesia ya?"
Kontan ibu kaget. Pertama, kok wanita ini tau kami orang Indonesia (karena seringnya kan dikira orang Filipina, bahkan orang Filipina sendiri kadang tidak bisa membedakan). Kedua, wanita ini logatnya tidak seperti orang Indonesia (nah langsung deh ibu berasumsi bahwa beliau pasti sudah lama tinggal di Jepang.
"iya, bu. Ibu dari Indonesia juga?"
iiih basi banget ya, jawaban ibu !!! Lahhh..abis mau jawab apa?
Singkat cerita, ngobrollah ibu dan ibu baik hati ini yang ternyata bernama Ibu Yoko Kodamaru di pojok, sementara Wisnu tertidur di bangku dan Akira di stroller. Ibu Yoko ini ternyata Arema --Arek Malang yang bertemu dan menikah pria Jepang pada sekitar tahun 60-an. Ibu Yoko ini sangat ramah dan kocak jadi rasanya kita sudah pernah kenal lamaaaa.. gitu.
" Dari tadi saya sudah perhatikan dari jauh, nah ini pasti orang Indonesia. Tapi terus kok menghilang. Weis saya pikir nanti kalo ketemu tak samperin. Terus saya lihat tas merah ini (menunjuk ke ransel ibu) dan stroller, tapi orangnya kemana. Eeeh ternyata ketemu juga di kasir"
" Kok ibu tahu kami orang Indonesia?"
" Lah iya... orang kita kan kulitnya putih-putih ada hitamnya dikit gitulah, supaya enak lho ya tak bilang ada putih-putihnya"
Begitulah ceplas-ceplosnya Bu Yoko yang logat Jawanya ternyata masih kental, tapi bahasa Jepangnya sudah lancar seperti air (ya jelaslah berpuluh tahun tinggal di Jepang!). Ternyata beliau ini pernah jadi volunteer untuk YOKE selama dua puluh tahun dan baru tahun lalu berhenti. Dari beliau ini juga ibu tahu bahwa ada PKIY (Perkumpulan Keluarga Besar Indonesia di Yokohama) yaitu perkumpulan bagi mereka yang menikah dengan orang Jepang. Ternyata ada sekitar 50-an keluarga lho!!!
" nanti ya , tak undang dateng. Tapi maaf, tidak bisa menjadi anggota karena ini khusus untuk mereka yang menikah dengan orang Jepang. Tapi kalo datang sebagai undangan, bisa. Nanti tanggal 4 Desember ada acara Natal-- walaupun cuma sedikit dari kami yang Natal-an tapi judul acaranya Natal ".
Begitulah bu yoko ini. setelah pertemuan itu, ibu dikirimi 2 surat. Yang pertama buletin Yokohama Echo edisi bahasa Indonesia dan yang kedua surat undangan acara Natal itu.
Jadi Hari Minggu 4 Des , ibu dan Wisnu datang ke pertemuan PKIY itu. Acaranya diadakan di Clean Center, dekat Sakuragicho eki. Kami tiba di sana jam 12.15 saat acara makan sudah dimulai. (kebetulan doong..he..he...) Wisnu makan mie goreng dan kerupuk --ya itu makanan favoritnya memang. Ibu? yaaa makan semuanya kecuali yang berdaging sapi; sebutlah dari gudeg, tahu telur, sayur labu siam, ikan, urab, mie goreng, ayam goreng, weleh..weleh..pake nambah 2 kali lagi!
Dalam acara ini ada anak-anak yang menari tarian Sumatera Barat, kemudian barulah tukar menukar kado. Waktu dipanggil ke depan untuk mengambil kado, diantara setumpuk kado yang dipilihnya yang paling kecil (duh, tau diri amat kamu, nak!).
Wisnu dengan semangat 45 membuka kado yang dipilihnya. Coba lihat ekspresinya saat membuka dan mendapatkan isinya.
Duhh.. kuciwa kamu ya nak?
Ternyata Wisnu sedang kurang beruntung kali ini karena mendapatkan sampul plastik untuk koleksi kartu (karena rata2 anak Jepang mengkoleksi kartu permainan--mungkin semacam gambaran di Indonesia ya?) yang belum dibutuhkan saat ini . Tapi Wisnu tidak menjadi murung lantaran hadiah tsbk, karena sempat bermain berlari-larian dengan anak-anak lain yang teryata tidak bisa berbahasa Indonesia.
Ibu sempat bertanya kepada dua orang anak
" Bisa bahasa Indonesia?"
Anak itu menggeleng dan berkata, " Mama no Indonesia..." Yah, jadi mereka lebih merasa anak Jepang gitu!
Pada acara akhir, ada penjualan makanan. Sisa makanan sumbangan dibungkus plastik dengan rapi dan dijual murah; sayur 100 yen, kerupuk 50 yen, daging/ikan 200 yen. Ibu membeli tahu telur petis dan kerupuk untuk aji. Ehhh..ternyata masing-masing orang mendapat kue tart!! wah yang ini kesukaan Wisnu dan Aji deh !
Hal yang menarik adalah, setiap yang datang membawa pulang sampahnya sendiri. Jadi sehabis makan, panitia sudah menyiapkan kantong plastik untuk membawa pulang sampah. Hmmm..pintar juga ya panitia! Jadinya beres-beresnya tidak merepotkan panitia!
No comments:
Post a Comment